Sabtu, 26 Desember 2015

Refleksi Mata Kuliah Perkembangan Pemikiran Modern dalam Islam (PPMDI)

Dalam satu semester ini saya telah mempelajari mata kuliah PPMDI yang diampu oleh Dr. H. Abdul Basit, M. Ag,. Sebelumnya saya belum ada gambaran mengenai mata kuliah  PPMDI ini. Menurut saya mata kuliah ini membahas lebih rinci tentang perkembangan tentang pemikiran islam pada era modern sesuai dengan nama mata kuliah ini.
Dalam perkuliahan PPMDI ini saya memperoleh pengetahuan baru dari latar belakang munculnya pembaharuan pemikiran modern dalam islam, mengetahui para tokoh pembaharuan islam dan dapat membandingkan tipologi pemikiran para tokoh-tokoh tersebut, kemudian juga dapat menganalisis gagasan-gagasan dari para pemikir modern dan mengembangkan pemikiran-pemikiran modern dalam memahami ajaran islam.
Pada pertemuan awal kuliah dosen melakukan kontrak belajar untuk menyepakati rambu-rambu yang harus disepakati selama perkuliahan, kemudian dipertemuan berikutnya dosen membentuk beberapa kelompok presentasi. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya dengan tema yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan tema yang di tentukan oleh dosen. Mahasiswa benar-benar diajak untuk bersama-sama menyikapi berbagai perkembangan pemikiran modern dalam islam. Dan di akhir presentasi, selalu diadakan sesi pertanyaan yang dapat memberikan ruang dan kesempatan kepada mahasiswa lain untuk menanyakan bagian yang belum di pahami. Tidak lupa dosen memberikan penjelasan yang mungkin belum sempat disampaikan oleh kelompok yang bersangkutan dan meluruskan berbagai pendapat yang kiranya melenceng dari tema presentasi. Hal ini merupakan salah satu langkah positif dalam kegiatan perkuliahan karena menuntut mahasiswa untuk berpikir kritis dan merupakan cara yang efektif untuk menghidupkan suasana. Hal ini juga dapat memberikan hasil positif bagi mahasiswa sendiri untuk membangun rasa percaya diri dan juga keberanian untuk mengutarakan pendapat.
Dalam mata kuliah ini banyak membahas tentang tokoh-tokoh pembaharuan di mesir, pembaharuan di turki, pembaharuan di india Pakistan, sampai pada pembaharuan di Indonesia, dan juga membahas pemikiran islam kontemporer.
Dalam pembaharuan di mesir, ada beberapa tokoh yang yang sangat berperan dalam pembaharuan islam, antara lain Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. Latar belakang kehidupan dan pengalaman seorang tokoh-tokoh pembaharu akan mewarnai gerakan pembaharuan yang dilakukannya di mesir. Pembaharuan Jamaludin Al-Afghani menganggap musuh umat islam adalah penjajah, maka dari itu umat islam harus bersatu dalam menentang penjajah. Untuk pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammad Abduh bersumber pada aspek kebebasan, kemasyarakatan, keagamaan, dan pendidikan. Untuk Rasyid Ridha beranggapan bahwa paham nasionalisme harus dihapus dan disingkirkan karena bertentangan dengan paham persauan umat islam.
Dalam pembaharuan di Turki membahas mengenai dua tokoh yaitu Sultan Mahmud II dan Mustafa Kemal At-tatturk. Untuk pembaharuan di turki ini lebih terfokus pada tokoh kepemimpinan atau kelompok yang menyokong kekuasaan pada saat itu dengan melihat bangsa Barat sebagai acuannya dan lebih banyak belajar kepada barat dalam segala hal, karena melihat Barat sebagai negara yang telah mengalahkan mereka di kancah perpolitikan. Sehingga segala sesuatu yang akan menghalangi tujuan tersebut akan di lawan dengan cara revolusioner seperti yang dilakukan Mustafa Kemal yang menghapuskan kekhilafan Turki Usmani menjadi Republik Turki
Kemudian untuk pembaharuan di india-Pakistan membahas mengenai gerakan Mujahidin dan sekolah Deoband, Sayyid A. Khan dan gerakan Aligarh, Muhammad Iqbal, dan Abu A’la Maududi. Menurut pemikiran Sayyid A. Khan kemajuan ummat islam bukan cara memusuhi Inggris dan bekerja sama dengan hindu, tetapi harus dekat dengan orang-orang Ingris, karena kemajuan islam tidak terlepas dari penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Sedangkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern banyak dihasilkan oelh orang-orang inggris. Untuk ide pembaharuan  Muhammad Iqbal adalah membuka pintu Ijtihad untuk menolak statemen bahwa islam adalah agama yang statis, tidak berkembang. Beliau tidak menghendaki umat islam hanya berpangku tangan pada kesepakatan para ulama-ulama terdahulu. Beliau menghendaki umat islam senantiasa beragama sesuai perkembangan zaman, tanpa mengabaikan hal-hal syar’i yang sudah menjadi landasan hukum syar’i. Kemudian untuk ide pembaharuan Abu A’la Maududi adalah membuat satu perkumpulan yang disebut Al-Jamiat Islami, sebagai mediasi untuk merekrut dan membuat satu negara yang bernuansa islam, beliau juga menolak adanya westernisasi budaya yang masuk dan menyelimuti kehidupan dan kebudayaan islam. Karena menurutnya hal itulah yang menyebabkan umat islam mulai terminimalisir dari pemerintahan India saat itu.
Pembaharuan di Indonesia sendiri antara lain dari kaum paderi, Al-Irsyad, Jami’atul Khair, Muhammadiyah, Persatuan Islam (persis), NU, dan Masyumi. Para pembaharu di Indonesia ini mengikuti jejak kaum pembaharu di Timur Tengah, terutama yang berpusat di Mesir. Mereka berkenalan dengan gagasan tajdid, melalui gagasan tajdid melalui bacaan dan pertemuan langsung dengan tokoh-tokohnya sewaktu mereka menuntut ilmu di Timur Tengah. Terutama di Mekkah. Konsep pergerakan Muhammadiyah dan Persis adalah mengembalikan umat islam kepada Al-Quran dan Sunnah, karena berusaha melawan tekanan doktrin yang dapat mencampuri akidah umat islam, selain itu juga sebagai bentuk rasa nasionalisme dengan reaksi perlawanan terhadap colonial Belanda yang menguasai seluruh aspek masyarakat dalam berbagai sendi kehidupan.
Di mata kuliah ini juga membahas pemikiran islam yang kontemporer antara lain tokoh yang dibahas yaitu Ismail Raji Al-Faruqi, Sayid Naquib Alatas, Fazlur Rahman, Hassan Hanafi, Nurcholish Madjid, dan Abdurrahman Wahid.

Demikian gambaran dari saya ketika mengikuti kuliah PPMDI bersama Pak Abdul Basit. Untuk kegiatan perkuliahan yang menggunakan metode active learning ini sudah sangat bagus sekali karena membuat mahasiswa lebih kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan materi-materi perkuliahan. Kemudian saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Abdul Basit yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada kami, yang sebelumnya kami belum tau apa-apa, kini setidaknya kami mampu memahami perkembangan pemikiran modern dalam islam.

1 komentar:

  1. Emperor Casino - Shootercasino
    Emperor Casino is a Malta-based online casino that offers クイーンカジノ slots and casino games for a variety of gambling types. Play over 2000 slot bk8 machines,  Rating: 4 · ‎7 votes 제왕카지노

    BalasHapus